Anthurium berjaya
Walikota Medan, Abdillah, dijadwalkan akan menutup pelaksanaan pameran tanaman hias yang digelar Dinas Pertanian Medan sejak 1 Agustus lalu. Dalam kesempatan tersebut, Abdillah juga dijadwalkan akan memberikan serangkaian hadiah kepada para peserta yang memenangi berbagai perlombaan yang diadakan Dinas Pertanian selama pameran berlangsung.
“Sesuai jadwal yang ada, Pak Walikota memang telah dijadwalkan untuk menutup pameran ini,” kata Kepala Dinas Pertanian Medan, Ir Eka Yanti Danil, kepada MedanBisnis melalui saluran telepon, Selasa (4/9)..
Eka menuturkan, sejak pameran berlangsung, antusiasme masyarakat Medan dan beberapa kota lain di Sumut, Aceh, dan di Pulau Jawa untuk mengikuti dan mengamati pameran ini cukup besar. Bahkan beberapa transaksi penjualan atas berbagai tanaman hias yang terjadi dalam pameran ini cukup mengundang decak kagum.
“Saya belum tahu pasti berapa kisaran nilai transaski penjualan tanaman hias selama pameran berlangsung. Tapi saya yakin nilainya mencapai miliaran rupiah,” ujarnya.
Salah satu staf dinas tersebut yang berhasil dijumpai MedanBisnis menuturkan kemungkinan nilai transaksi mencapai Rp 3 miliar. Dari catatan MedanBisnis, selama 11 hari pameran berlangsung, telah tercapai transaksi hingga Rp Rp 954.970.995. Jumlah ini ditengarai bahkan bisa lebih, pasalnya masih banyak para peserta pameran yang enggan membeberkan hasil penjualannya. Artinya, pencapaian transaksi selama 35 hari pameran berlangsung bukanlah pendapatan yang mengada-ada.
Anthurium Berjaya
Mengenai tanaman hias yang paling banyak diminati dan mencapai rekor penjualan tertingi, Eka menyebut tanaman anthurium sebagai tanaman yang paling banyak diminati dan dibeli para pehobis dan pecinta tanaman hias.
Hal itu berdasarkan laporan pembelian para pengunjung serta pandangan langsung atas masyarakat terhadap anthurium dalam pameran tersebut. “Justru yang paling mengalami penurunan adalah tanaman agloenema. Kami belum mengetahui penyebabnya,” tambahnya.
Ika, salah satu staf Dinas Pertanian Medan yang berada dalam pameran itu membenarkan hal tersebut. Dari data yang masuk sehari sebelum penutupan, diketahui anthurium masih terus diburu oleh sejumlah “penggila” tanaman hias.
Yusman, salah satu peserta pameran, pun membenarkan pendapat tersebut. Menurut laki-laki kelahiran Aceh itu, agloenema mengalami penurunan yang cukup tajam. Situasi ini berbeda tajam dengan anthurium yang mengalami peningkatan.
Selain anthurium, tanaman yang paling diminati adalah sansivera (lidah mertua), adenium, serta tak ketinggalan anggrek. “Tapi kalau anggrek kan harganya lebih murah dari tanaman lain. Jadi jika puluhan tanaman anggrek saya laku setiap hari, belum tentu uang saya dapat sama dengan nilai penjualan anthurium atau adenium,” tegas Yusman.
Peluang Bisnis dan Peluang Usaha Halal Di Indonesia
No comments:
Post a Comment