20080406

Ketika Laptop Semakin Murah

1 Ketika Laptop Semakin Murah 1

Laptop (komputer jinjing) bukan lagi menjadi barang mewah dengan harga di atas Rp 10 juta per unit.Laptop kelas menengah impor dan rakitan dalam negeri dapat dibeli dalam kisaran harga Rp 3 juta hingga Rp 9 juta, dengan kemampuan "tidak kalah" dibandingkan dengan produk papan atas seperti Toshiba, IBM, Dell, Fujitsu, Sony, dan lain-lain.

"Tidak ada masalah dengan laptop kelas menengah. Yang harus diperhatikan adalah spesifikasi prosesor, kapasitas memory card, hard disk, dan kelengkapan lain seperti Wifi. Komponen yang dapat memengaruhi performa laptop ini menentukan tinggi rendahnya harga jual. Semisal prosesor pentium jenis tertentu harganya lebih murah dibandingkan dengan produk AMD. Tentu ini berpengaruh terhadap performa prosesor," kata Wisnu Widyawan, marketing and communication supervisor di stan Komputer Relion.

Relion yang merupakan laptop rakitan lokal memasarkan tiga varian, yakni Enduro LM-RL888, Enduro LM-RL101S, dan Enduro HM-RL101T. Produk tersebut dipasarkan dalam rentang harga Rp 6,6 juta, Rp 7,4 juta, dan Rp 9,3 juta. Sejumlah produk memiliki kemampuan Wifi, yakni mengakses internet nirkabel di ruangan berfasilitas hotspot.

Rizki M Zaki dari stan ECS Elite Group menjelaskan, notebook atau laptop "kelas menengah" ini konon menguasai sebagian besar pangsa pasar di Tanah Air. ECS produk asal China ini memiliki harga "miring" bervariasi, dari Rp 3 juta hingga tertinggi Rp 9 juta untuk jenis Origami yang memiliki layar sangat mini yakni 7 inci dengan keyboard lipat yang sangat ringkas serta ringan.

Walhasil, banyak mahasiswa dan profesional pemula kini mampu membeli laptop karena adanya produk kelas menengah. Bui Min dari stan Notebook Axioo menjelaskan, laptop pada kisaran harga di bawah Rp 6 juta didominasi konsumen mahasiswa. Sedangkan kelompok profesional membeli laptop pada kisaran harga Rp 6 juta hingga Rp 9 juta.

"Produk kami juga rakitan lokal dengan spesifikasi teknis yang bisa diadu dengan Toshiba atau Sony. Harga kami nyaris separuh produk Sony untuk spesifikasi teknis yang hampir sama. Laptop papan atas dengan harga di atas sepuluh juta hingga dua puluh juta lebih memang sulit dijangkau bagi kalangan mahasiswa dan profesional pemula. Celah itu diisi notebook lokal atau pun impor kelas menengah," ujar Bui Min.

Pada pameran di PRJ, notebook kelas menengah itu memiliki variasi layar berbeda dari 14 inci, 12 inci, hingga 7 inci. Besar atau kecilnya layar berpengaruh pada volume dan kepraktisan membawa notebook.

Selain ketiga merek di atas, dapat dijumpai produk lain dari Ion dan MSI yang juga masuk kategori notebook kelas menengah pada kisaran harga Rp 4,9 juta hingga Rp 9 juta lebih. Sarana pembiayaan secara cicilan dengan bunga sekitar 10 persen per tahun juga disediakan oleh Adira Finance selama pameran.

Notebook yang semakin murah ini mengingatkan kita pada program mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Sinawatra yang mencanangkan laptop murah bagi setiap murid sekolah di Thailand. Semoga siswa di Indonesia mempunyai kesempatan serupa dengan semakin murahnya harga laptop. (Iwan Santosa)

No comments:

Keliling Dunia Lewat Bisnis dari Rumah