Pohon Duit Anthurium
Liputan6.com, Jakarta: Nama kembang anthurium kini sedang naik daun. Pohon ini banyak diburu orang karena harganya mahal. Anthurium bak pohon uang bagi pemiliknya. Benih tanaman hias ini bisa dilego seharga Rp 300 ribu. Sedangkan sebatang anthurium besar harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Karena itu tak heran, sebuah green house sengaja memasang alarm untuk melindungi anthurium.
Para pemilik anthurium sengaja melindungi daun hartanya dengan beragam cara. Jika alarm dirasa tidak mencukupi, pemilik rumah tanaman tak segan-segan menyertakan anjing penjaga untuk menjaga tanaman anthurium. Tapi, ada juga yang melakukan pengamanan dengan tenaga manusia.
Hal ini dilakukan lantaran maraknya kasus pencurian pohon anthurium. Belum lama ini tujuh pria anggota kelompok pencuri anthurium dibekuk personel Kepolisian Sektor Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dua pencuri terpaksa ditembak polisi saat berupaya melarikan diri. Memang dalam beberapa bulan terakhir ini kasus pencurian anthurium di kabupaten yang menjadi sentra anthurium ini setidaknya setiap dua hari terjadi sekali pencurian.
Bersamaan dengan itu, demam anthurium pun terjadi dimana-mana. Hampir setiap bulan pameran dan berbagai acara kontes anthurium dilakukan di berbagai kota di Indonesia. Tak cukup dengan itu, sekarang banyak berkeliaran pemburu dan penyergap anthurium. Setiap hari para broker ini berkeliling dari satu rumah ke rumah mencari anthurium yang sesuai, baik jenisnya, kualitas dan tentu saja harganya.
Bisnis anthurium memang tengah menggelinding. Tak ada yang tahu pasti berapa besar volume perdagangan dan uang yang berputar setiap harinya. Melihat masih tingginya permintaan, diprediksi nilai transaksi anthurium ini dalam kisaran lima hingga delapan miliar setiap bulannya. Ini tak heran sebab untuk satu nursery besar saja transaksinya bisa mencapai Rp 600 juta hingga Rp 800 juta per bulan.
Demam anthurium ternyata merambah hingga ke wilayah pelosok. Rumah-rumah kaca sederhana nyaris bisa dijumpai di Desa Balong Jenawi, Karanganyar. Bupati Karanganyar Rina Iriani Sri Ratnaningsih kemudian memproklamirkan dan mempromosikan anthurium Karanganyar ke penjuru dunia. Padahal, tanaman asli tepian Amazon di Amerika Selatan ini sejak dulu tak punya ikatan historis dengan Karanganyar. Bagaimana bisnis bunga ekor ini bisa mendongkrak dan menggelindingkan roda perekonomian serta menciptakan lapangan pekerjaan, ikuti penelusurannya dalam rekaman video Sigi 30 Menit edisi Ahad, 16 Desember 2007
Jual Beli Bibit Dan tanaman Anthurium Koleksi 021-73888872
Peluang Bisnis | Peluang Usaha | Bisnis Internet | Bisnis Online Halal
Bisnis Halal
No comments:
Post a Comment