20070916

Takut Menjadi Entrepreneur

Peluang Bisnis dan Peluang Usaha Halal Di Indonesia

Jangan Takut Menjadi Entrepreneur
Rabu, 20 Desember 2006
Oleh : Firdanianty dan Siti Ruslina

Banyak jalan menjadi entrepreneur. Bidang bisnis yang bisa digarap pun banyak, sesuai dengan hobi atau profesi. Tak perlu menunggu kaya, yang penting, jangan ragu memulainya.

Tahun 2001, Aidil Akbar Madjid pulang ke Indonesia. Setelah berkarier di luar negeri sebagai perencana keuangan (financial planner) selama 6 tahun (1994-2000), lelaki kelahiran 19 Juli 1973 ini memutuskan kembali ke Tanah Air. Ia kemudian melanjutkan profesinya di sebuah perusahaan asuransi join ventura. Dalam perjalananannya, Akbar – demikian ia biasa disapa – merasa ada perbedaan visi antara dirinya dengan perusahaan tempatnya bekerja. Di saat itulah ia berpikir, “Kalau saya ingin menjalankan pekerjaan sesuai keinginan saya, maka saya harus keluar.”



Berdasarkan pengamatan Akbar, peluang memulai bisnis sendiri sebagai seorang perencana keuangan terbuka lebar. Terlebih, ia melihat, di Indonesia kala itu belum ada perencana keuangan yang memiliki pengalaman disertai surat izin selengkap dirinya. Dari situlah muncul keberanian memulai usaha di bidang keuangan. Tahun 2003, meluncurlah PT Pavillion Capital. Diakui Akbar, dalam bisnis ini ia tidak sendirian. Ia menggandeng empat orang temannya yang kebetulan satu visi. Namun, mengingat ide awalnya berasal darinya, tak heran persentase saham Akbar lebih banyak dibanding teman-temannya (26%).



Di tempat lain, keinginan kuat menjadi entrepreneur juga mendorong Ahmad Djuhara untuk memulai bisnis sendiri. Sejatinya, niat itu sudah terpendam sejak lama. Ceritanya, usai kuliah ia memiliki idealisme membangun arsitektur Indonesia. “Saya tidak ingin semata-mata menumpuk kekayaan,” tandasnya. Ternyata, tak mudah melakoninya. Ia mengaku, untuk menjadi arsitek diperlukan jalan panjang dan berliku. “Arsitek dituntut untuk magang guna memperdalam ilmu,” ujarnya. Di samping itu, untuk sukses di bidang ini, ia harus mau mengurus hal-hal detail, mampu mempresentasikan hasil karya, dan kesabaran dalam menangani klien. Bayangkan, untuk mendesain satu rumah saja diperlukan waktu setidaknya satu-dua tahun.
Peluang Bisnis dan Peluang Usaha Halal Di Indonesia

No comments:

Keliling Dunia Lewat Bisnis dari Rumah