Panduan Membeli Waralaba
Banyak orang memimpikan memiliki usaha sendiri. Namun walaupun sudah memiliki modal, sering kali terbentur kepada bagaimana merealisasikannya. Bahkan, kadang ide usaha saja kita sering tidak memilikinya. Belum lagi pengalaman dalam menjalankan usaha. Nah, semua ini bisa terjawab dengan cara membeli usaha waralaba.
Membeli suatu usaha waralaba, cukup dengan mengeluarkan sejumlah uang dan mungkin juga menyiapkan fasilitas tertentu. Selanjutnya, bagaimana cara menjalankan usaha akan dibimbing oleh pewaralaba. Kita bisa juga memulai dan membangun bisnis dengan cara kita sendiri, namun hal ini juga penuh dengan risiko.
Tidak gampang membangun usaha sendiri. Membeli waralaba berarti setidaknya kita membeli sistem usaha yang terbukti sudah berjalan di tempat lain. Pewaralaba yang baik umumnya akan memberikan bantuan mulai dari persiapan sampai dengan implementasi di lapangan, termasuk kegiatan promosi dan pelatihan sumber daya manusia.
Kendalanya adalah bagaimana kita dapat memilih waralaba yang cocok dengan kondisi kita. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai usaha waralaba. Hal ini dapat kita lakukan dengan mengunjungi pameran mengenai waralaba yang sering diadakan di Jakarta, Bandung, maupun kota besar lainnya.
Seperti umumnya jenis investasi lain, membeli usaha waralaba juga memiliki risiko kegagalan. Oleh karena itu, kita harus benar-benar hati-hati dalam memilihnya.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam membeli usaha waralaba adalah:
1. Biaya
Cari informasi sedetail mungkin mengenai seluruh biaya yang harus disiapkan.
Biaya-biaya yang biasanya ada adalah:
- Biaya awal untuk membeli hak waralaba.
- Biaya untuk investasi usaha waralaba seperti mempersiapkan outlet, gerobak, dan perlengkapan lainya.
- Biaya sewa atau membeli tempat usaha.
- Biaya pemasaran.
- Biaya royalty yang biasanya dibayarkan secara bulanan.
2. Kontrol
Untuk memastikan keseragaman usaha waralaba, pewaralaba memiki standar usaha yang harus dipenuhi oleh investor waralaba. Hal-hal yang dikontrol secara ketat oleh pewaralaba adalah tempat usaha, desain outlet atau tempat usaha, pembatasan dalam penjualan barang dan jasa yang boleh dijual, pembatasan dalam metode pengoperasian, pembatasan dalam wilayah penjualan.
3. Pemutusan kerja sama dan pembaruan kerja sama
Dalam hal ini, jika kita melanggar kesepakatan yang tertuang dalam kontrak waralaba, pewaralaba dapat memutus ikatan kerja sama waralaba.
Dalam memilih usaha waralaba hendaknya diperhatikan:
1. Perkirakan tingkat permintaan atau penjualan yang paling mungkin jika kita membuka usaha waralaba tersebut di lokasi yang kita pilih. Jika perkiraan penjualan tidak dapat memberikan tingkat keuntungan seperti yang diharapkan apalagi tidak dapat menutup biaya yang terjadi, tinggalkan saja.
2. Perkirakan kompetisi yang mungkin terjadi.
3. Minat dan kemampuan.
Sebaiknya memilih jenis waralaba yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita dalam menjalankan usaha.
4. Merek dagang waralaba .
Kepopuleran merek waralaba akan sangat mendukung dalam kita segera memperoleh pelanggan baru.
5. Pengalaman dan dukungan pewaralaba. Kita perlu memilih pewaralaba yang memberikan pelayanan yang terbaik bagai investor.
Sebelum memutuskan membeli waralaba, ada beberapa pertanyaan yang dapat memandu kita dalam memilih usaha waralaba yang tepat, antara lain:
1. Berapa banyak uang yang kita siapkan untuk investasi waralaba?
2. Seberapa banyak kemungkinan kerugian yang dapat kita tanggung? 3. Apakah kita hendak membeli waralaba sendiri atau patungan?
4. Apakah kita memerlukan pinjaman?
5. Kemampuan apa yang kita miliki dalam menjalankan usaha?
6. Apakah waralaba yang hendak kita pilih memerlukan kemampuan khusus atau tingkat pendidikan tertentu?
Tidak ada rumusan pasti dalam menentukan sukses tidaknya kita menjalankan usaha waralaba. Pertanyaan-pertanyaan di atas hanya bersifat panduan dan bersifat mengingatkan sebelum kita mengambil keputusan untuk usaha waralaba.
Peluang Bisnis dan Peluang Usaha Halal Di Indonesia
No comments:
Post a Comment